Cahayatasbih.com - Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika ia tidak mau mengubah nasibnya
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa berdoa dan memohon kepada Allah itu
penting, akan tetapi kita juga harus menyertainya dengan bekerja keras
untuk menggapai tujuan tersebut.
Rasulullah memiliki sahabat pilihan yang berasal dari kaum Anshar sang
penolong kaum Muhajirin. Ia adalah salah satu pemuka dari suku Thaibah
yang menyambut dakwah Rasul dengan penuh suka cita bahagia.
Ia adalah manusia mulia. Ketika ia gugur sebagai syuhada’ dalam
peperangan jihadnya, ruhnya terbang ke langit paling tinggi dan kemudian
Rasul bersabda bahwa saat itulah Arsy ar-Rahman berguncang.
Pada suatu hari, Rasulullah memuji sahabatnya ini dengan mengatakan jika
inilah tangan yang dicintai oleh Allah dan tidak akan pernah disentuh
oleh api neraka.
Kisah ini berisikan cerita dari sahabat Rasul yang mulia ini. Ia adalah
seseorang yang sangat tekun dalam bekerja, ia hanya makan dari apa yang
dihasilkan tangannya, meskipun sebenarnya ia adalah seorang pemimpin
kabilah. Inilah dalil tentang kerja keras.
Ia sangatlah rajin dalam bekerja, bukan untuk kehormatan dirinya sendiri
tapi juga untuk kebutuhan keluarganya dan membiayai jihad. Karena ia
bekerja keras di ladang kurma membuat tangganya menjadi berkapal, kasar
dan pecah-pecah.
Karena kerja kerasnya inilah kemudian Rasulullah menyebutnya sebagai
tangan yang dicintai Allah dan tidak akan pernah disentuh oleh api
neraka. Apabila kita berpikir jika tangannya saja sudah mendapatkan
perlindungan dari Allah lalu bagaimana dengan pemilik tangan itu,
pastinya akan diperlakukan sama dengan tangannya.
Kunci dari anugerah luar biasa ini adalah kerja keras. Kita dianjurkan
untuk bekerja keras dalam menggapai suatu tujuan. Tapi perlu kita ingat
jika kerja keras ini haruslah didasari dengan niat karena Allah
demimenafkahi keluarga, memakmurkan diri, dan membangun kesejahteraan
umat agar tidak menjadi orang yang lemah seperti orang yang enggan untuk
bekerja dan memilih untuk meminta-minta.
Sungguh mulianya Islam. Meskipun kita beramal dan manfaatnya kembali
pada kita, Allah sudah menghitungnya sebagai amalan dan akan memberikan
ganjaran yang luar biasa. Ayat Al-Quran tentang bekerja keras
menunjukkan banyaknya amalan yang bisa kita lakukan.
Apabila kita lihat generasi terbaik ini maka kita akan lihat orang-orang
yang ikhlas, bekerja keras dan cerdas. Tidak ada satupun dari mereka
yang lemah dan hanya meminta-minta untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun
mereka tidak memiilki harta maka mereka sudah bersyukur atas karunia
Allah yang diberikan kepada umat manusia karena sesunguhnya karunia
Allah melebihi dari apa kata cukup.
Berdasarkan hadits tekun bekerja di atas, kita bisa tahu betapa mulianya
orang yang bekerja keras. Namun kita juga harus ingat bahwa pekerjaan
yang kita lakukan adalah pekerjaan yang halal. Selagi Allah memberikan
usia dan tenaga bagi kita maka lebih baik jika kita bekerja, bukannya
meminta-minta. Bahkan di suatu dalil dijelaskan bahwa Allah melarang
umat-Nya untuk meminta-minta karena orang yang seperti ini menunjukkan
bahwa dirinya lemah dan enggan untuk berusaha.
Sebagai seorang muslim, tentunya kita bisa meneladani manusia mulia ini.
Janganlah menyusahkan orang lain dengan meminta-minta. Akan lebih baik
jika kita berusaha dengan bekerja dan bisa memberikan manfaat pada orang
lain.
Sumber: Kumpulanmisteri.com
0 comments:
Post a Comment