Cahayatasbih.com - Kehidupan berumah tangga ternyata tidak melulu membuat pasangan
selalu bersama. Ada kalanya suami pergi meninggalkan istri untuk urusan
penting sehingga tidak pulang kerumah dalam rentang waktu tertentu.
Setelah urusan selesai, maka suami bisa kembali ke rumah berkumpul
bersama istri. Namun suami tidak bisa serta merta bisa berjumpa istri
begitu saja setelah bepergian.
Ternyata islam mengatur bagaimana adab suami yang akan berjumpa
dengan istri usai pulang dari suatu tempat. Dalam sebuah hadist, Nabi
Muhammad SAW melarang seorang suami pulang menemui istrinya di malam
hari. Mengapa demikian?
Kitab Al Ishabah, Ibnu Hajar Al Asqalani mengisahkan kisah sahabat
yang melakukan perjalanan jauh dan pulang pada malam hari. Dalam kisah
tersebut diceritakan pria itu pulang ke Madinah setelah melakukan
perjalanan jauh dan langsung bergegas menemui istrinya.
Namun apa yang ditemui sahabat membuatnya sangat kaget, karena ada
seorang dengan tubuh besar tidur di samping istrinya. Ia langsung
menghunuskan pedang yang siap menerkam orang yang tidur di samping
istrinya tersebut.
Namun Ia terlebih dahulu mencolek sang istri agar bangun. “Siapa orang ini?”
“Ini Fulanah, si tukang sisir. Ia tadi mendandaniku dan karena terlambat pulang, ia menginap di sini,” jawab sang istri.
Hampir saja tindakannya berakibat fatal karena ternyata orang
tersebut bukan seperti yang Ia sangkakan kepada istrinya. Pada pagi hari
usai salat Subuh di masjid, sahabat ini kemudian menceritakan kepada
Rasulullah apa yang dialaminya tadi malam. Dalam hadist riwayat Ahmad
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari” (HR. Ahmad)
Lalu apa alasan Rasulullah melarang umatnya yang bepergian menemui
istrinya pada malam hari? Dalam riwayat yang lain disebutkan alasannya.
“Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka
janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar
wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan
menyisir rambutnya” (HR. Muslim)
Inilah yang menjadi alasan kenapa suami yang pulang dari bepergian
pada malam hari tidak boleh mendekati istri. Karena jika suami bepergian
tiba-tiba sang suami datang pada malam hari, maka dikuatirkan istrinya
tidak siap untuk menyambutnya. Misalnya rambutnya masih acak-acakan,
atau bulu-bulu rahasianya masih belum terawat dan baunya sangat tidak
sedap.
Karenanya menurut para ulama, seorang suami makruh pulang dari
bepergian secara tiba-tiba di malam hari, apalagi secara
sembunyi-sembunyi. Kalaupun terpaksa pulang di malam hari, dianjurkan
untuk menyampaikan kabar terlebih dulu.
Imam An Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim bahwa larangan ini
berlaku bagi yang bepergian lama dan datang mendadak tanpa
pemberitahuan. Adapun musafir yang sudah memberitahu sebelumnya, maka
tidak termasuk dalam larangan ini.
“Adapun jika safarnya dekat dan istrinya pun mengharapkan
kedatangannya pada malam hari, ” terang beliau, “maka pulang malam pun
boleh. Begitu pula jika telah ada informasi awal yang memberitahukan
kedatangannya kepada istri dan keluarganya, hal ini pun tidak mengapa.”
Adapula Imam Asy Syaukani juga menjelaskan dalam Nailul Authar
tentang hikmah larangan ini. Menurutnya musyafir yang mendatangi
istrinya pada malam hari akan mendapati istri yang tidak menyadari
kedatangannya sehingga tidak siap-siap menyambutnya.
Mengapa suami perlu memberitahukan kedatangan dan istri perlu
menyambutnya dengan bersih dan rapi? Demikianlah Islam mengatur sesuai
fitrah manusia.
Suami istri yang berpekan-pekan tidak bertemu tentu saja memendam
rasa rindu untuk merasakan kehangatan dan kasih sayang satu sama lain.
Bahkan agama Islam pun mensunnahkan untuk mensegerakan berhubungan
sekembalinya suami dari safar (bepergian).
Bagaimana dengan kondisi sekarang? Tentu saja semua akan lebih
mudah karena teknologi komunikasi semakin canggih. Dengan kemudahan ini
suami harus terlebih dahulu memberitahukan kepada istri kapan mereka
pulang sehingga bisa bersiap-siap menyambutnya dengan dandanan cantik,
rapi dan wangi.
0 comments:
Post a Comment